Ketika ingin membuat suatu perubahan, jadilah orang yang memegang andil paling besar dalam prosesnya, jangan mengandalkan orang lain, jangan membuat orang lain yang justru mengerjakan perubahan itu. Bukan seperti itu cara melakukan perubahan!
Kalau kamu yang beride, kamu jugalah yang jadi salah satu eksekutornya!
Jangan kamu yang beride, tapi orang lain yang jadi eksekutor, itu namanya biadab.
Ibaratnya seperti ini..
Kamu ingin menciptakan sebuah temuan baru, yang dimana saat itu kamu cuma punya pemikiran se-sederhana "saya mau buat ini karena ini bisa bermanfaat bagi orang banyak". Tapi pada prosesnya, untuk menjadikan pemikiran sederhana itu menjadi sesuatu yang real, kamu membuat orang lain yang turun ke lapangan, orang lain yang merealisasikannya, bukan kamu, dengan alasan "saya ingin memberikan orang lain kesempatan untuk menambah pengalamannya, saya ingin orang lain juga belajar". Karena alasan mulia itu, jadilah kamu sebagai pengamat nomor wahid, jadi pengawas ceritanya, ya mungkin sambil sesekali mengoreksi. Memberi saran atau bantu langsung? Hm sepertinya tidak, toh mereka ada disini untuk belajar, and problem solving is a part of learning. Dan ketika temuan yang dulunya hanya sebatas pemikiran itu akhirnya terealisasi, kamulah yang jadi pemegang hak patennya, kamu yang dielu-elukan masyarakat sebagai sang inventor, karena kamu adalah orang pertama yang memiliki ide akan itu. Biadab kan?
Hey..
Kami tidak butuh pemimpin yang hanya bisa jadi pengamat. Semua orang bisa jadi pengamat.
Anak SD saja, asal diedukasi terlebih dahulu, bisa jadi pengamat yang baik. Percayalah, sudah terlalu banyak pengamat di dunia ini, and we don't need one.
Kami butuh sosok yang bisa menjadi role model untuk kami, yang kami tahu betul kinerjanya disamping mengamati, yang kami tahu betul kapabilitasnya.
Kami butuh sosok yang bersedia berjuang di lini terdepan, yang akan senantiasa menarik kami ketika tidak ada lagi tenaga kami yang tersisa, bukannya malah memerintah dari atas.
Kami butuh sosok yang bisa dijadikan tempat mengadu, bukan karena alasan memang harus laporan, tapi karena ia memang pantas jadi tempat untuk itu.
Tapi intinya, kami butuh sosok yang kami tahu akan berjuang lebih keras dibandingkan kami. Hm.
Dan pertanyaan terakhir..
Sudahkah jadi orang itu, wahai Agent of Change?